Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Menurut Supriyanto (1998) tujuan pelaksanaan evaluasi suatu program antara lain :
Evaluasi dapat mempunyai dua fungsi yaitu; fungsi formatif, evaluasi dapat dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk, dan sebagainya). Fungsi sumatif, evaluasi dipakai untuk mempertanggungjawabkan, keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat.
Indikator evaluasi
Definisi indikator menurut WHO (2002) merupakan cara menghitung atau mengukur besarnya kemajuan, pada tahap tertentu yang merupakan usaha untuk mencapai suatu sasaran program, apakah indikator tersebut merupakan indikator input, proses, output atau outcome. Indikator hanya sekedar menunjukkan indikasi secara sederhana dari besarnya perubahan atau arah dari perubahan berdasarkan waktu. Indikator tidak menunjukkan kepada manajer program mengapa terjadi perubahan atau tidak terjadi perubahan.
Selanjutnya WHO (2002) menyatakan bahwa suatu indikator yang baik untuk melakukan monitoring dan evaluasi program yang membutuhkan kesesuaian terhadap program, memungkinkan untuk diukur dan dianalisis, mudah untuk diinterpretasi serta dapat diukur perubahannya berdasarkan waktu.
Referensi : WHO. 2002. Enviromental Health in Emergencies and Disasters dan Supriyanto, S. 1998. Evaluasi Bidang Kesehatan
Menurut Supriyanto (1998) tujuan pelaksanaan evaluasi suatu program antara lain :
- Sebagai alat untuk memperbaiki kebijaksanaan dan perencanaan program yang akan datang. Hasil evaluasi memberikan pengalaman mengenai hambatan atau pelaksanaan program, yang kemudian dapat dipergunakan untuk memperbaiki kebijaksanaan dan pelaksanaan program yang akan datang.
- Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya dan manajemen (resources) saat ini serta di masa mendatang. Tanpa adanya evaluasi akan terjadi pemborosan penggunaan sumber dana dan daya yang sebenarnya dapat diadakan penghematan serta penggunaan untuk program-program lain,
- Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program. Sehubungan dengan ini diperlukan adanya kegiatan dilakukan, antara lain mengecek kembali relevansi program dalam perubahan-perubahan kecil yang terus menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang direncanakan, menentukan sebab dan faktor di dalam maupun di luar yang mempengaruhi pelaksanaan program.
- Evaluasi formatif (formative evaluation), evaluasi pada tahap pengembangan program. Jadi sebelum program dimulai, evaluasi normatif ini menghasilkan informasi yang akan digunakan untuk mengembangkan program agar program menjadi lebih sesuai dengan kondisi sasaran. Tujuan utamanya adalah untuk menyakinkan bahwa rencana yang akan disusun benar-benar telah sesuai dengan masalah.
- Evaluasi proses (process evaluation), suatu evaluasi yang memberikan gambaran tentang apa yang sedang berlangsung dalam suatu program dan memastikan adanya dan keterjangkauan elemen-elemen fisik dan struktural dari program. Evaluasi proses ini menilai apakah elemen-elemen spesifik seperti fasilitas, staf, tempat atau pelayanan sedang dikembangkan atau diberikan sesuai dengan rencana. Prosesnya mencakup pencatatan dan menggambarkan kegiatan-kegiatan program tertentu yaitu tentang apa, seberapa banyak, untuk siapa, kapan, di mana, dan oleh siapa. Evaluasi proses juga mencakup monitoring frekuensi partisipasi, target, sasaran dan digunakan untuk memastikan frekuensi luasnya implementasi program atau elemen-elemen program tertentu.
- Evaluasi akhir (summative evaluation), evaluasi yang dilakukan untuk melihat hasil keseluruhan dari suatu program yang telah selesai dilaksanakan. Evaluasi ini dilakukan pada akhir kegiatan program, guna menilai keberhasilan/efektifitas program. Hasil evaluasi dapat memberikan jawaban atas pertanyaan: apakah tujuan program tercapai atau tidak dan alasan-alasan mengapa demikian. Hal ini memungkinkan pengambilan keputusan, merencanakan dan mengalokasikan sumber daya (resources).
Evaluasi dapat mempunyai dua fungsi yaitu; fungsi formatif, evaluasi dapat dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk, dan sebagainya). Fungsi sumatif, evaluasi dipakai untuk mempertanggungjawabkan, keterangan, seleksi atau lanjutan. Jadi evaluasi hendaknya membantu pengembangan implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan dan dukungan dari mereka yang terlibat.
Indikator evaluasi
Definisi indikator menurut WHO (2002) merupakan cara menghitung atau mengukur besarnya kemajuan, pada tahap tertentu yang merupakan usaha untuk mencapai suatu sasaran program, apakah indikator tersebut merupakan indikator input, proses, output atau outcome. Indikator hanya sekedar menunjukkan indikasi secara sederhana dari besarnya perubahan atau arah dari perubahan berdasarkan waktu. Indikator tidak menunjukkan kepada manajer program mengapa terjadi perubahan atau tidak terjadi perubahan.
Selanjutnya WHO (2002) menyatakan bahwa suatu indikator yang baik untuk melakukan monitoring dan evaluasi program yang membutuhkan kesesuaian terhadap program, memungkinkan untuk diukur dan dianalisis, mudah untuk diinterpretasi serta dapat diukur perubahannya berdasarkan waktu.
Referensi : WHO. 2002. Enviromental Health in Emergencies and Disasters dan Supriyanto, S. 1998. Evaluasi Bidang Kesehatan