Pengertian, Aspek, dan Fungsi Dukungan Sosial
Menurut Sarafino (1994) terdapat beberapa aspek yang terlibat didalam pemberian dukungan sosial, antara lain :
Fungsi dukungan sosial
Menurut Weiss cit Ruwaida (2006), terdapat enam fungsi sosial ditinjau dari fungsi sosial yang diperoleh individu melalui hubungannya dengan orang lain sebagai berikut:
Sedangkan fungsi dukungan sosial menurut Wills cit Ruwaida (2006), yaitu :
Referensi:
Menurut Sarafino (1994) terdapat beberapa aspek yang terlibat didalam pemberian dukungan sosial, antara lain :
- Aspek emosional. Aspek ini melibatkan kelekatan, jaminan dan keinginan untuk percaya pada orang lain, sehingga seseorang menjadi yakin bahwa orang lain tersebut mampu memberikan cinta dan kasih sayang.
- Aspek instrumental. Aspek ini meliputi penyediaan sarana untuk mempermudah menolong orang lain, meliputi peralatan, perlengkapan, dan sarana pendukung yang lain termasuk didalamnya memberikan peluang waktu.
- Aspek informatif. Meliputi pemberian informasi untuk mengatasi masalah pribadi. Terdiri atas pemberian nasehat, pengarahan dan keterangan lain yang dibutuhkan.
- Aspek penilaian. Aspek ini terdiri atas dukungan peran sosial yang meliputi umpan balik, pertandingan sosial dan afirmasi (persetujuan).
Fungsi dukungan sosial
Menurut Weiss cit Ruwaida (2006), terdapat enam fungsi sosial ditinjau dari fungsi sosial yang diperoleh individu melalui hubungannya dengan orang lain sebagai berikut:
- Kelekatan, yaitu perasaan kedekatan emosi dan timbulnya rasa aman.
- Integrasi sosial, yaitu perasaan memiliki sekelompok orang yang dapat berbagi tentang hal-hal yang umum dan aktivitas rekreasional.
- Penghargaan, yaitu pengakuan terhadap kemampuan dan keterampilan seseorang.
- Ikatan yang dapat dipercaya, jaminan bahwa seseorang dapat mengandalkan orang lain untuk mendapatkan bantuan dalam berbagai keadaan. Biasanya bantuan ini diperoleh dari anggota keluarga, misalnya suami.
- Bimbingan, berisi nasihat dan informasi yang biasanya diperoleh dari guru atau figur orang tua.
- Kesempatan untuk mengasuh, yaitu perasaan ikut bertanggungjawab atas kesejahteraan orang lain.
Sedangkan fungsi dukungan sosial menurut Wills cit Ruwaida (2006), yaitu :
- Esteem Support. Di dalam kehidupannya, individu menghadapi berbagai tantangan yang mengancam harga dirinya sehingga timbul keraguan individu tentang kapasitas kemampuan yang dimilikinya. Sumber interpersonal yang mampu mengatasi ancaman terhadap harga diri ini adalah memiliki seseorang atau beberapa orang tempat bercerita mengenai suatu permasalahan. Unsur penting dari sumber dukungan sosial tersebut adalah rasa diterima dan dihargai oleh orang lain. Orang mendapat penerimaan dan persetujuan dari significant others, evaluasi diri dan harga diri individu akan meningkat.
- Informational Support. Jika permasalahan dapat dengan cepat diselesaikan, maka kemungkinan individu akan mulai mencari informasi tentang sifat masalah dan bimbingan tentang langkah¬langkah yang harus dilakukan. Dukungan informasi yang berupa pengetahuan baru, nasihat atau bimbingan. Membantu individu ketika melakukan pembatasan masalah sehingga ia memperoleh jalan keluar yang efektif untuk mengatasi permasalahannya tersebut.
- Instrumental Support. Instrumental support dapat mencakup berbagai aktifitas seperti dapat membantu pekerjaan rumah tangga, bantuan keuangan atau memberikan barang yang dibutuhkan.
- Motivasional Support. Jaringan sosial dapat memberikan dukungan yang berupa semangat kepada seseorang untuk berusaha menemukan solusi atas permasalahannya, meyakinkan bahwa individu tersebut akan sukses dan meyakinkan bahwa permasalahan tersebut akan dapat teratasi bersama.
Referensi:
- Ruwaida, A. 2006. Hubungan Antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Keluarga dengan Kesiapan Menghadapi Masa Menopause. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi, vol. 8, No.2, Nopember 2006
- Sarafino, E.P. 1994. Health Psychology. Biopsychosocial Interactions. New York: John Willey & Sons, Inc.